Ajian Welut Putih, Turun-temurun Untuk Dipelajari
Welut Putih, seperti terkesan sudah tidak akan asing lagi untuk didengar, terutama untuk ditanah Jawa bahkan mereka yang tersebar di Nustara ini juga pastinya pernah mendengar sebutan untuk Ajian yang satu ini.
Ajian Welut Putih ini memiliki keistimewaan yaitu bila dipegang lawan maka akan sulit tertangkap karena licin seperti belut.
Jadi bila seseorang mempelajarinya sudah pasti akan memiliki kekuatan, dan daya yang tidak dimiliki oleh orang pada umumnya.
Jadi tidak heran lagi kalau masih banyak orang yang mempelajari Ajian Welut Putih, bukan hanya sebatas itu saja bahkan yanh mencari info seputaran tentang ilmu yang satu ini masih sangat banyak untuk mengetahui kehebatannya.
Sepintas, Ajian ini bukan tanpa nama yang jelas dalam bahasa Indonesia dimana artinya Belut (Welut) Putih (Putih adalah Bersih) jadi didalam penyebutan ilmu ini terdapat makna bahwa Ikan belut yang licin menyiratkan dengan kebersihan hati.
Walaupun diawal mempelajari ilmu ini, sebagai orang mendapati hati yang bersih lalu setelah berhasil memilikinya ujian mulai melanda akan perbuatannya, sehingga salah menjalani yang ia miliki.
Asal Usul Ajian Welut Putih
Pada masa lampau, Ajian Welut Putih dikuasai untuk sebuah pertarungan dimana hukum masih belum begitu dikenal jadi berlakulah hukum rimba dimana seseorang menginginkan sesuatu harus dengan pemikiran sendiri.
Termasuk menjarah hak orang lain, dengan begitu memperlajari Ajian Welut Putih untuk pertahan diri sendiri.
Dari sinilah terciptanya ilmu ini untuk mempertahankan diri, supaya tidak bisa dijahati oleh orang lain yang bertujuan jahat.
Tapi bukan hanya sampai disitu saja, termasuk Jawara untuk tujuan kejahatan juga banyak yang mempelajari sejenisnya sehingga, memiliki juga kemampuan yang sama karena memiliki ilmu ini jelas terdapatkan kelebihannya.
Keistimewahan Ajian Welut Putih
Setia pemilik ilmu ini tubuhnya tidak akan bisa dipegang, layaknya ikan belut bila ditangkap mengunakan tangan tentu saja sangat licin sekali, sulit dan bahkan tidak bisa ditangkap.
Selain itu, konon bila dipukul tidak akan terkena tubuh pemiliknya karena akan melesat licin.
Termasuk tikaman, sabetan pedang dan peluru tembak akan melesat karena licin tubuhnya dari Ajian Welut Putih.
Jadi pantaskan kekuatannya membuat seseorang jadi Jawara pilih tanding pada jaman dulu, tapi dizaman sekarang juga termasuk masih ada digunakan untuk tujuan mencuri, saat akan ditangkap tidak akan bisa dipegang bahkan selalu lolos dari kejaran.
Cara Mendapatkan Ajian Welut Putih
Untuk mereka yang ingin mempelajarinya Welut Putih sudah jelas kuat akan tirakat, mampu melewati berbagai olah kebatinan supaya lulus dengan ilmu apa yang akan ia dapatkan.
Biasanya, orang yang akan mendapatkan Ajian Welut Putih harus mengetahui Java Mantra dan menjalani Puasa Mutih selama 7 hari dan ditutup dengan Patigeni sehari semalam, olah batin ini tidak bisa dipelajari sendiri harus mendapat bimbingan dari guru.
Karena fungsi dari gurunya inilah orang yang mempelajatinya nanti akan mendapatkan mantra dan cara melalukan olah kebatinan.
Tanpa didampingi guru mungkin akan sulit untuk mendapatkanya, karena tidak ada yang mengajarkan untuk tata cara menjalani lelaku Ajian Welut Putih ini nantinya, karena itulah sedari dulu orang yang memiliki ilmu di belajar dari padepokan persilatan hingga perguruan ilmu kebatinan.
Mantra Ajian Welut Putih
Bila diambil dari berbagai sumber yang sama dan 1 turunan dari Ajian Welut putih kurang lebih bunyinya seperti ini.
Niat ingsun ametak ajiku si Welut Putih arso mrosot sajroning watu mrosot saking kersaning Allah.
Dari bunyi Ajian diatas sudah pasti bisa kita ketahui, bahwa memilikinya mampu masuk ke dalam sebuah lubang dibawah batu.
Simpelnya begini bila yang memilikinya dikejar oleh musuh atau orang yang akan menangkapnya, kemudian masuk ke air seperti sungai atau rawa-rawa pastinya terkesan akan menghilang karena bisa bersembunyi dilubang apapun termasuk bebatuan dalam air.
Pantangan Ajian Welut Putih
Untuk yang memiliki ilmu ini, tidak diizinkan untuk memakan belut walaupun bentuk apapun juga, dengan begitu bisa dipastikan sumber kekuatannya memang berasal dari hewan berbentuk ikan belut namun tidak sama seperti biasanya.
Selain itu, pertarungan dengan pemilik Ajian Welut Putih harus mendapatkan air tanpa itu lema-kelamaan akan menjadi lemas karena sumber utamanya memang dari ini saja.
Mendapatkan sumber baik itu melalui cipratan atau langsung siraman dari air.
Kesimpulan
Diatas hanyalah sebagai menambah wawasan saja tidak harus dipercaya ataupun dipelajari, karena itu hanya diambil dari berbagai sumber cerita yang di dapat saja.
Bila ingin mendapatkan ilmu ini harus melalui seorang guru yang memang memahami dan juga memilikinya, supaya bisa diturunkan untuk bisa dipergunakan sewajarnya.